Generasi Z

"Merdeka! Merdeka!" Inilah kata-kata yang seringkali kita dengar dalam pembacaan teks-teks puisi, film ataupun pertunjukan teater drama yang bertemakan hari kemerdekaan negara kita. Upacara bendera, derap langkah pasukan pengibar bendera, pembacaan teks proklamasi dan lagu Indonesia Raya juga turut serta meramaikan hari yang sarat akan makna perjuangan dan kemerdekaan NKRI. Dari Sabang sampai Merauke, setiap rumah, sekolah, institusi pemerintah, dan lembaga-lembaga yang lain berlomba menghias pekarangan, gedung ataupun gapura jalan mereka dengan semangat Merah Putih di setiap sudut jalan. 
Kemudian, yang menjadi pertanyaan adalah "Apakah setelah merdeka selama 72 tahun, kita semakin menjiwai arti kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan yang telah gugur? Apakah peringatan kemerdekaan ini hanyalah sebagai formalitas bangsa saat ini terutama generasi muda?"
Mengapa generasi muda? Saya menyebutkan generasi muda karena generasi mudalah yang nanti akan menjadi tiang tegaknya kemajuan NKRI. Mereka yang masih duduk di bangku-bangku sekolah, baik di SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi adalah generasi penerus yang akan memimpin negeri ini. Tetapi lagi-lagi muncul pertanyaan, apakah generasi muda saat ini benar-benar memahami makna nasionalisme? Wacana ini memiliki daya tarik karena di era globalisasi sekarang kobaran semangat nasionalisme generasi muda mulai luntur. Lunturnya semangat nasionalisme generasi muda bisa menjadi ancaman (threat) terhadap nilai-nilai patriotisme yang menjadi landasan kecintaan kita terhadap bumi pertiwi tercinta. 

Generasi Z 
Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Y, yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1995 sampai 2014

Tokoh yang berjiwa sumpah pemuda:
  1. Joey Alexander : Pianis Jazz Nominator Grammy Awards 2016
Untuk pertama kalinya, pianis muda Indonesia berhasil mengguncang panggung pertunjukan sekaligus masuk dalam jajaran nominator dalam perhelatan musik paling bergengsi di dunia, Grammy Awards. Dialah Joey Alexander, terlahir dengan nama Josiah Alexander Sila pada 25 Juni 2003 di Kota Denpasar, adalah pianis jazz asal Indonesia berprestasi internasional. Dalam usianya yang terbilang sangat belia, ia telah berhasil menguasai berbagai teknik dan improvisasi piano yang sangat penting dalam musik Jazz. Mengawali debut album perdananya pada 12 Mei 2015, berjudul “My Favorite Things” di usia 11 tahun di bawah Motema Record, New York. 

  1. Rio haryanto

Untuk pertama kalinya, Indonesia berhasil mengirimkan salah satu putra terbaiknya untuk tampil dalam ajang balapan Formula 1 musim 2016 – 2017. Dia adalah Rio Haryanto, pembalap professional kelahiran Solo, Jawa Tengah pada tanggal 22 Januari 1993 ini akhirnya bergabung bersama tim Manor untuk tampil dalam ajang Formula 1. Tak hanya sebagai wakil dari negara Indonesia, ia juga disebut sebagai salah satu pembalap muda yang berpotensi menjadi wakil Asia di ajang Formula 1 pada masa depan.

Komentar