Sejarah Obor Asian Games
Obor Asian Games memiliki cerita sejarah yang unik. Obor Asian Games ini didatangkan dari 2 sumber api abadi yaitu, yang satu dari Yogyakarta dan satu lagi dibawa langsung dari India, karena api obor tersebut yang pertama kali digunakan para Asian Games pertama.
Sumber api abadi yang pertama adalah sumber api abadi Mapren. Menilik cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat, keberadaan sumber api abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 Masehi.
Konon api abadi itu timbul setelah Sunan Kalijaga yang memimpin Demak mengalahkan Majapahit mencari mata air untuk prajuritnya yang kelelahan, dengan menancapkan tongkatnya ke tanah. Namun lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber Api Abadi Mrapen. Lalu tancapan tongkat Sunan Kalijaga kedua kalinya di tempat lain mengeluarkan semburan air yang bersih dan bening. Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum.
Api tersebut kemudian akan dipadukan dengan api abadi asal Merapen, Jawa Tengah, pada 18 Juli 2018 di Candi Prambanan. Setelah itu, obor akan diarak oleh perwakilan dari daerah, sponsor, dan panitia di 18 provinsi yang mencakup 54 kota di Indonesia.
“Negara ini selalu memiliki tempat khusus di hati para insan olahraga Benua Asia. Mengapa? India, khususnya New Delhi, adalah tempat kelahiran Asian Games pada 1951. Itulah alasan utama mengapa kirab obor dimulai dari India,” jelas Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC), Erick Thohir.
Legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti, didaulat untuk menjadi Duta Obor yang mewakili Indonesia. Bersama dengan 30 atlet nasional yang ditunjuk sebagai pembawa obor, Susi akan membawa api semangat Asian Games mengitari beberapa lokasi di New Delhi.
Hingga sekarang, api ini masih tetap menyala sepanjang waktu tanpa peduli cuaca. Jika diteliti dari sisi ilmiah, adanya api abadi ini juga bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Munculnya api dari rekahan di dalam tanah itu disebabkan fenomena geologi gas alam. Gas alam keluar dari celah tanah itu dan tersulut api sehingga api akan terus menyala selama gas alam tersebut masih menyembur.
Api Asian Games 2018 yang dibawa dari India datang menggunakan pesawat Boeing 737 milik TNI AU yang dikawal dengan empat pesawat tempur milik TNI AU berjenis T-50i Golden Eagle. Namun, banyak warganet yang mempertanyakan cara membawa api Asian Games 2018 itu mengingat kebijakan penerbangan tak memperbolehkan awak membawa benda-benda yang mudah terbakar.
TNI AU melalui akun Twitter resminya memberikan jawaban terhadap pertanyaan itu. Mengunggah foto yang memperlihatkan dua buah lentera pembawa api Asian Games 2018 yang diletakkan di kursi pesawat, TNI AU pun memberikan penjelasan terkait cara membawa api itu dengan aman.
"Airmin sampaikan bahwa lentera pembawa api Asian Games 2018 ini bersertifikat, memiliki lisensi untuk dibawa ke dalam pesawat dalam keadaan menyala dan sudah diuji coba secara resmi. Nyala api sudah terukur dengan baik, termasuk isi dari bahan bakarnya," kicau TNI AU dalam akun Twitter tersebut.
Obor Asian Games memiliki cerita sejarah yang unik. Obor Asian Games ini didatangkan dari 2 sumber api abadi yaitu, yang satu dari Yogyakarta dan satu lagi dibawa langsung dari India, karena api obor tersebut yang pertama kali digunakan para Asian Games pertama.
Sumber api abadi yang pertama adalah sumber api abadi Mapren. Menilik cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat, keberadaan sumber api abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 Masehi.
Konon api abadi itu timbul setelah Sunan Kalijaga yang memimpin Demak mengalahkan Majapahit mencari mata air untuk prajuritnya yang kelelahan, dengan menancapkan tongkatnya ke tanah. Namun lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber Api Abadi Mrapen. Lalu tancapan tongkat Sunan Kalijaga kedua kalinya di tempat lain mengeluarkan semburan air yang bersih dan bening. Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum.
Api tersebut kemudian akan dipadukan dengan api abadi asal Merapen, Jawa Tengah, pada 18 Juli 2018 di Candi Prambanan. Setelah itu, obor akan diarak oleh perwakilan dari daerah, sponsor, dan panitia di 18 provinsi yang mencakup 54 kota di Indonesia.
“Negara ini selalu memiliki tempat khusus di hati para insan olahraga Benua Asia. Mengapa? India, khususnya New Delhi, adalah tempat kelahiran Asian Games pada 1951. Itulah alasan utama mengapa kirab obor dimulai dari India,” jelas Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC), Erick Thohir.
Legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti, didaulat untuk menjadi Duta Obor yang mewakili Indonesia. Bersama dengan 30 atlet nasional yang ditunjuk sebagai pembawa obor, Susi akan membawa api semangat Asian Games mengitari beberapa lokasi di New Delhi.
Hingga sekarang, api ini masih tetap menyala sepanjang waktu tanpa peduli cuaca. Jika diteliti dari sisi ilmiah, adanya api abadi ini juga bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Munculnya api dari rekahan di dalam tanah itu disebabkan fenomena geologi gas alam. Gas alam keluar dari celah tanah itu dan tersulut api sehingga api akan terus menyala selama gas alam tersebut masih menyembur.
Api Asian Games 2018 yang dibawa dari India datang menggunakan pesawat Boeing 737 milik TNI AU yang dikawal dengan empat pesawat tempur milik TNI AU berjenis T-50i Golden Eagle. Namun, banyak warganet yang mempertanyakan cara membawa api Asian Games 2018 itu mengingat kebijakan penerbangan tak memperbolehkan awak membawa benda-benda yang mudah terbakar.
TNI AU melalui akun Twitter resminya memberikan jawaban terhadap pertanyaan itu. Mengunggah foto yang memperlihatkan dua buah lentera pembawa api Asian Games 2018 yang diletakkan di kursi pesawat, TNI AU pun memberikan penjelasan terkait cara membawa api itu dengan aman.
"Airmin sampaikan bahwa lentera pembawa api Asian Games 2018 ini bersertifikat, memiliki lisensi untuk dibawa ke dalam pesawat dalam keadaan menyala dan sudah diuji coba secara resmi. Nyala api sudah terukur dengan baik, termasuk isi dari bahan bakarnya," kicau TNI AU dalam akun Twitter tersebut.
Komentar
Posting Komentar